Senin, 02 Januari 2012

ALPHAMATIC BRAINWAVE

Mengawali tahun baru 2012 ini, saya mengajak istri dan anak bersilaturahim ke orang tua dan mertua di Tanjungsari Sumedang dan Kopo Bandung. tepatnya hari Kamis, 29 Desember 2011 sampai hari Minggu, 1 Januari 2012. Niat dan itikad kuat yang membuncah di dada untuk memperbaiki diri tidak terelakan lagi. Mensucikan diri dan memohon keberkahan hidup menjadi pendorong kuat untuk menggerakan hati dan kaki. "Ini bukan sekedar jalan jalan atau liburan biasa, ini liburan spesial." tuturku pada istri tercinta.

Besar harapan tahun 2012 ini adalah awal kedewasaan diri. Usia yang merambat naik, mengurangi jatah hidup harus "disejajarkan" dengan kedewasaan sikap, tutur kata, pikiran, dan tindakan. Arif dalam menyikapi masalah, santun dalam berucap, tegas dalam bertidak yang dibingkai dengan adab dan tanggung jawab, serta menjalani hidup penuh syukur. Semakin memahami orientasi hidup.

Tidak lupa pula kedewasaan dalam "maisyah". Meski selama ini saya memiliki penghasilan dan beberapa investasi yang lebih dari cukup, rasanya hambar dan hampa kalau kurang disertai kedewasaan diri. Kurang berkah. Mengitikadkan dalam diri untuk setiap investasi harus melalui restu orang tua. Seperti yang sudah dilakukan sebelumnya.

Ini bukan sekedar slogan atau harapan tanpa tindakan. Realnya adalah mengawalinya dari hari ini, dari diri dan dari yang terkecil. Mengawali hari hari mulai sepertiga malam terakhir, berserah diri kepada Yang Kuasa, Dzat yang "menggemgam" hidup dan matiku. Kholik yang menentukan arah hidupku, sambil memasuki "alphamatic brainwave" dengan penuh keikhlasan. "Lumuri" diri penuh syukur. Syukur karena Allah masih memberikan kenikmatan "bercumbu dan mengadu" kepada Nya. "Balut" jiwa dengan penuh penyesalan. Penyesalan karena telah menyia nyiakan kenikmatan, bahkan digunakan untuk mendurhakai Nya. Untaian harapan dan pinta melengkapi di akhir pengaduan. Kemudian gerakan kaki ketika kumandang subuh memanggil. Menikmati kebersamaan dalam gerak jamaah kekhusyuan. Lihat dan tebarlah senyum ke setiap wajah wajah penuh "cahaya." Jabatlah tangan hangatnya dengan erat ditaburi dengan doa. Lengkapi pagi dengan dzikir dan tilawah. Resapi dan pahami. Sebelum melangkah ke "dunia" mari mengawali hari dengan berbagi meski dengan dua rakaat Duha. Raga ini perlu disedekahi. Sesulit apapun "ritual" tersebut harus jadi bingkai hari.

Perbaharui niat setiap saat, karena waktu kita lebih sedikit daripada tugas kita. Insya Allah akan menjadi ibadah.

salam transpormasi,
@ayahhira

Tidak ada komentar:

Posting Komentar